Jumat, 05 Juni 2009

TIPS JADIKAN BLOG TERKENAL

TIPS JADIKAN BLOG TERKENAL



1.Tulislah artikel menarik yang kontroversial berdasarkan opini anda yang didasari argumen logis, bukan opini yang melewati batas-batas , "misalnya rahasia cepat balajar Blog"...wehehe..!

3.Berikan pada pembaca anda barang-barang gratis. misalnya wallpaper,musik,software, untuk di downlad.

4.Tulis atau review blogger lain yang anda sukai lalu beri tau lewat komentar di blog yangg anda tulis tersebut ,hal ini untuk menarik pengunjung blogger tersebut membaca blog anda.

5.Lakukan interview lewat email kepada beberapa blogger terkenal tanyakan tentang berbagai opini yang positif, ini cara yang masih banyak dipakai para blogger yang cerdik, karena interview ini biasanya memberikan kebanggaan pada blogger terkenal tersebut dan biasannya anda akan di review balik...hehehe...kamu ketauan..

6.Promosikan dengan bijak alamat blog anda lewat SMS rekan anda , misalnya "Ma'af saya telat membalas, karena lagi menyelesaikan tulisan di mast3rf.blogspot.com"

7.Carilah info-info yang paling populer atau lagi hangat-hangatnya

Kamis, 04 Juni 2009

ARRAY (LARIK)

1. Pendahuluan
Suatu array adalah sebuah struktur data yang terdiri atas banyak variabel dengan tipe data sama, dimana masing-masing elemen variabel mempunyai nilai indeks. Setiap elemen array mampu untuk menyimpan satu jenis data (yaitu: variabel). Suatu array dinyatakan dengan type, sehingga variabel yang bekerja akan dinyatakan dengan:
contoh type
A = array [1..10] of integer;

Secara logika pendefinisian array di atas merupakan sekumpulan kotak , dimana tiap kotak mempunyai nilai indeks integer 1, 2, 3, ...,9, 10 tiap elemen array ditandai dengan:
A[1], A[2], A[3], A[4], A[5], A[6], A[7], A[8], A[9], A[10]

2.
Sifat Array
Array merupakan struktur data yang statis, yaitu jumlah elemen yang ada harus ditentukan terlebih dahulu dan tak bisa di ubah saat program berjalan. Untuk menyatakan array dalam PASCAL kita harus terlebih dahulu:
Mendefinisikan jumlah elemen array,
-
Mendefinisikan
- tipe data dari elemen array
Contoh. const N=10;
type
A= array [1..N] of integer;

3. Array Satu Dimensi
Pernyataan di atas merupakan penjelasan tentang array dengan satu dimensi. Pendefinisian array secara umum adalah sebagai berikut: jika kita ingin membuat beberapa array dengan tipe/jenis yang sama, kita lebih baik jika mendeklarasikan dengan type selanjutnya dengan deklarasi var.
SYNTAX

Type nama_array = ARRAY[bawah..atas] of tipe_data;
var variabel_array : nama_array;
atau dengan menggunakan statemen var :

var variabel_array : ARRAY[bawah..atas] of tipe_data;

Penjelasan: Bawah dan Atas menyatakan batas untuk array. tipe_data adalah merupakan tipe variabel yang dipunyai array (mis. Integer, char, real, dsb)
Contoh:
type intarray = ARRAY [1..20] of integer;
Pernyataan diatas adalah pernyataan untuk membentuk suatu array bernama intarray,yang berisi 20 tempat untuk bilangan integer. Setiap posisi disebut elemen, yang menyimpan suatu bilangan integer.langkah berikutnya adalah membuat suatu variabel kerja dengan tipe intarray yaitu,
var numbers : intarray;
kita bisa melakukan operasi pada setiap elemen dari numbers secara individual. Contoh kita bisa memberi nilai pada suatu elemen array seperti berikut:
numbers[2] := 10;
perintah ini memberikan suatu nilai integer 10 pada elemen ke-2 dari array numbers. Nomor dari elemen ditempatkan didalam kurung tegak. Contoh berikut adalah merupakan array yang menyimpan variabel-variabel integer. Data dengan tipe integer hanya bisa dimasukkan satu persatu, kemudian baru bisa ditampilkan di monitor secara bersamaan

Contoh a.

program INT_ARRAY;
uses wincrt;
const N=10;
type int_array = ARRAY [1..N] of integer;
var bil : int_array;
indeks : integer;
BEGIN
writeln('masukkan sepuluh bilangan integer.');
for indeks := 1 to 10 do
begin
readln(bil[indeks]); { loop untuk memasukkan elemen array }
end;
writeln('Isi dari array ini adalah'); { tampilkan setiap elemen }
for indeks := 1 to 10 do
begin
writeln('bil[', indeks:2,'] adalah ',bil[indeks] );
end
END.

Contoh b.

program contoh_ARRAY;
uses wincrt;
var
a : array[1..10] of byte;{maksimum jumlah elemen=10}
begin
a[1]:=10;
a[2]:=15;
a[3]:=a[1]+a[2];
writeln(a[1]);
writeln(a[2]);
writeln(a[3]);
end.

Latihan

1. Menggunakan Array 1 dimensi buatlah program dengan ketentuan:

Input---à Nilai PPN, Nilai PPA, Nilai Logika, Nilai Agama

Output-à Total Nilai

Ket: Nama Array = nilai

Nama variabel = n

Jumlah Range = 5

2. Untuk soal no.1 tambahkan proses untuk mendapatkan kelulusan jika nilai logika > 7 dan proses untuk mendapatkan grade ( A jika total >34, B jika total > 28, C jika total > 24 dan D jika total <=24 ).
ARRAY MULTI DIMENSI

4. Array Multidimensi
Dalam array multidimensi terdiri atas baris (row) dan kolom (column). Index pertama adalah baris dan yang kedua adalah kolom .
SYNTAX
Type nama_array =ARRAY[bawah..atas, bawah..atas] of tipe_data;
var variabel_array : nama_array;

atau dengan menggunakan statemen var :
SYNTAX var variabel_array : ARRAY[bawah..atas, bawah..atas] of tipe_data;
Pernyataan berikut membentuk suatu array integer dengan nama bilangan , 10 x 10 elemen (100).
type matriks = ARRAY [1..10, 1..10] of integer;
var AKU: matriks;

untuk memasukkan tiap elemen maka, diperlukan suatu procedure dengan mempergunakan struktur pengulangan for ...do tersarangseperti berikut:
procedure ISI_MATRIK(AKU:matriks; m,n:integer);
var
i,j: integer; {faktor pengulang}
begin
for i:=1 to m do
begin
for j:=1 to n do
begin
read(A[i,j]);
end;
readln ;{ini memungkinkan kita menulis tiap baris elemen}
end;
untuk menampilkan tiap elemen maka, digunakan struktur pengulangan for ...do tersarang seperti berikut
procedure TULIS_MATRIK(AKU:matriks; m,n:integer);
var i,j: integer; {faktor pengulang}
begin
for i:=1 to m do
begin
for j:=1 to n do
begin
write(A[i,j]:6);
end;
writeln ; {ini memungkinkan kita menulis elemen dalam baris dan kolom }
end;
end;
5. Operasi pada Array
Sifat masing-masing elemen array mengikuti jenis data yang dimilikinya, untuk array dengan tipe bilangan integer atau real kita bisa melakukan berbagai standar operasi aritmatika seperti penjumlahan, perkalian, pengurangan, dsb. Yang perlu di garis bawahi, bahwa sifat dari array dimanfaatkan untuk operasi matrik.

a. Mencari Harga Tertentu pada Array
Mencari suatu elemen data di dalam suatu data merupakan suatu kejadian yang sering kita alami, contoh: mencari nama mahasiswa dari daftar presensi. Pencarian beruntun (sequence), merupakan suatu teknik untuk mencari suatu elemen dalam suatu sistim yang lebih besar.
Contoh.
Misal array A[8], dengan elemen sbb:
A
60 12 76 23 11 42 18 42
Untuk mencari apakah bilangan x=11 ada didalam tabel maka dilakukan pemeriksaan terhadap :
60 12 76 23 11
Sehingga ditemukan x pada elemen ke-5, dalam bahasa PASCAL diterjemahkan seperti berikut:
type PITA = ARRAY [1..8] of integer;
var AKU: PITA;
procedure CARI_MATRIK(AKU: PITA);
var
i: integer; {faktor pengulang}
begin
for i:=1 to 8 do
begin
if AKU[i]:= 11 then
writeln(‘ terdapat bilangan 11 dalam pita ini ‘);
else
writeln(‘ tidak ada bilangan 11, pencarian berhenti ‘);
end;
end;
b. Mencari Harga Maksimum pada Array
Misal array di atas kita cari harga yang tertinggi, maka kita perlu menentukan nilai tertinggi dahulu sebelum melakukan pencarian ; diawali dengan nilai maksimum=0
procedure CARI_MAKSIMUM(AKU: PITA);
var
i: integer; {faktor pengulang}
MAKS : integer;
begin
MAKS := AKU[1];
for i:=1 to 8 do
begin
if AKU[i]> MAKS then
MAKS:= AKU[i];
End;
Writeln(‘NILAI MAKSIMUM = ’,MAKS);
end;
b. Mencari Harga Minimum pada Array
Misal array di atas kita cari harga yang terendah, maka kita perlu menentukan nilai terendah dahulu sebelum melakukan pencarian ; diawali dengan nilai maksimum=3200
procedure CARI_MINIMUM(AKU: PITA);
var
i: integer; {faktor pengulang}
MIN : integer;
begin
MIN := 3200;
for i:=1 to 8 do
begin
if AKU[i]< minimum =" ’,MIN);" matrik="array[1..100,1..100]" m="p)" n="q)" m="p)" n="q)" n="p)" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTYGAsrBosOQtAmCwQl_kFDmbpBdA__Gp2k36E15tDEohQBY7KBLuN7uA9zqLPhQAfw3l3gfmDIqTgeX7qWuDQQywAjb3nrXGsfongwRcmrPQy1s-nSxkij5poF7OPzDpECCrKFrRtj9o/s1600-h/2.JPG">
Buat program Array 2 dimensi untuk memasukkan data nilai matakuliah tiap mahasiswa.
Kolom- N1, N2, N3, Total
Baris--- Yani, Riski, Eko



2.


Baris--senin, selasa, rabu, kamis, jum’at, sabtu
- Buat program Array 2 dimensi untuk memasukkan jumlah anak yang ikut kegiatan tertentu.
- Outputkan dalam bentuk matrik 2 dimensi.
STACK ( Tumpukan )

- Adalah tumpulan data yang seolah-olah ada data di atas data lain.
- Suatu metode untuk Input dan hapus di dalam memori komputer.

Konsep utama dalam STACK adalah LIFO ( Last In First Out ).
Contoh:














Data nomor 1 datang/masuk duluan, data nomor 5 yang paling atas yang keluar terlebih dahulu.

Algoritma:
1. Input/tambah data
• Jika ada input maka no stack/no tumpukan yang semula 0 akan tambah 1 demi 1 sampai maksimal tumpukan.

2. Pengambilan data
• Jika ada pengambilan data maka data dipindahkan di variabel lain contohnya temp. Dan posisi tumpukannya yang semula maksimal akan berkurang 1 demi 1 sampai posisi 0 kembali.

1. Deklarasi STACK

Type
Const
Max = 5;
Nama record = Record
Data : type data;
Top : byte;
End;
Nama_array = ARRAY [1..max] of Nama record;
Var
STACK : nama Array





Nama Array----- Barang
Nama Record--- Coba
Nama Variabel-- Stack

Contoh Deklarasi dari gambar diatas:
Type
Coba = record
Data :string;
Top : byte;
End;
Barang = ARRAY [1..4] of coba;
Var
Stack:barang;

2. Operasi pada STACK
• CREATE
Membuat stack baru yang masih kosong.

Procedure create;
Begin
Stack.top:=0;
End;

• FULL
Untuk memeriksa apakah stack sudah penuh atau belum.

Fuction full:bolean;
Begin
Stack.top:=max;
End;

• PUSH
Menambah sebuah elemen ( data ) kedalam stack
Syarat: tidak bisa dilakukan jika stack sudah penuh.

Procedure push ( input:string );
Begin
If not full then
Begin
Stack.top:=stack.top;
Stack.data:=input;
End;
End;

• EMPTY
Fuction empty: bolean;
Begin
Empty:=false;
If top:=0 then empty:=true;
End;

• POP
Mengambil elemen teratas dari stack.
Syarat: Stack tidak boleh kosong.

Procedure Pop ( elemen:string );
Begin
If not empty then
Begin
Elemen:=stack.data;
Stack.top:=top – 1;
End;
End;

Contoh:
1 2 3 4







Uses wincrt;
Type
kelas = ARRAY[1..4] of string;
Var
Stack: kelas;
top:byte;
Elemen: string;
I : integer;
Begin
top:=0;
For i:=1 to 4 do
Begin
Writeln('masukkan nama ke', ' ',i,' ','='); readln(stack[i]);
top:=top+1;
End;
writeln('posisi tumpukan=',top);
Writeln('pengambilan data');
For i:=1 to 4 do
Begin
Elemen:=stack[i];
top:=top - 1;
End;
writeln;
Writeln('data elemen sekarang=',elemen);
writeln('posisi tumpukan=',top);
Readln;
End.

Latihan.























lht jg disini: http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_data
QUEUE ( ANTRIAN )

-à Kumpulan data dimana data masuk dan keluar pada ujung yang berbeda.

-à Konsep utama FIFO ( Fisrt In First Out ).

Contoh:



Data nomor 1 datang/masuk dan keluar duluan.

Algoritma:

  1. Input/tambah data
    • Jika ada input maka no antrian yang semula 0 akan tambah 1 demi 1 sampai maksimal antrian.

  1. Hapus/Pengambilan data

· Jika ada pengambilan data maka data dipindahkan di variabel lain contohnya temp, antrian ke-dua akan maju ke antrian pertama dan seterusnya. Dan jumlah antrian yang semula maksimal akan berkurang 1 demi 1 sampai antrian 0 kembali.

  1. Deklarasi Queue

Type

Const

Max = 5;

Nama record = Record

Data : type data;

Top : byte;

End;

Nama_array = ARRAY [1..max] of Nama record;

Var

Antri : nama Array;

Nama Array-----à Barang

Nama Record---à Coba

Nama Variabel--à Antri

Contoh Deklarasi dari gambar diatas:

Type

Coba = record

Data :string;

Top : byte;

End;

Barang = ARRAY [1..4] of coba;

Var Antri:barang;

  1. Operasi pada queue

· CREATE

Membuat antrian baru yang masih kosong.

Procedure create;

Begin

antri.top:=0;

End;

· FULL

Untuk memeriksa apakah antrian sudah penih..

Fuction full:bolean;

Begin

antri.top:=max;

End;

· PUSH

Menambah sebuah elemen ( data ) kedalam antrian.

Syarat: tidak bisa dilakukan jika antrian sudah penuh.

Procedure push ( input:string );

Begin

If not full then

Begin

antri.top:=antri.top;

antri.data:=input;

End;

End;

· EMPTY

Fuction empty: bolean;

Begin

Empty:=false;

If top:=0 then empty:=true;

End;

· POP

Mengambil 1 elemen dari sebuah antrian.

Syarat: antrian tidak boleh kosong.

Procedure Pop ( elemen:string );

Begin

If not empty then

Begin

Elemen:=antri.data;

antri.top:=top – 1;

End;

End;

Contoh:




Program antrian_1;

Uses wincrt;

Type

Data= array [1..3] of string;

Var

D: data;

I, antri: integer;

Temp: string;

Begin

Antri:=0;

{untuk input}

For I:=1 to 3 do

Begin

Writeln(’masukkan nama ke’,’ ’,i);

Readln(d[i]);

Antri:=antri+1;

End;

{untuk Output}

For I:=1 to 3 do

Begin

Temp:=d[i];

Antri:=antri-1;

End;

{lihat output di var temp setelah pengambilan }

Writeln(’hasil var temp=’,temp);

Readln;

End.
POINTER

Variabel Pointer

Pada materi sebelumnya telah dijelaskan mengenai variabel bertipe array, suatu tipe data yang bersifat statis (ukuran dan urutannya sudah pasti). Selain itu ruang memori yang dipakai olehnya tidak dapat dihapus bila variabel bertipe array tersebut sudah tidak digunakan lagi pada saat program dijalankan. Untuk memecahkan masalah diatas, kita dapat menggunakan variabel pointer. Tipe data pointer bersifat dinamis, variabel akan dialokasikan hanya pada saat dibutuhkan dan sesudah tidak dibutuhkan dapat dialokasikan kembali.

Array vs Pointer

Berikut tabel di bawah ini diberikan perbedaan antara variabel bertipe array dengan varibel bertipe pointer.

Kriteria

Array

Pointer

Sifat

Statis

Dinamis

Ukuran

Pasti

Sesuai kebutuhan

Alokasi variabel

Saat program dijalankan sampai selesai

Dapat diatur sesuai kebutuhuan

Deklarasi Variabel Pointer

Bentuk umum :

Var : <^tipedata>

Contoh :

Var

Jumlahdata : ^integer;

Namasiswa :^string[25];

Nilaisiswa :^real;

Pendeklarasian variabel pointer tidak jauh berbeda dengan pendeklarasian variabel biasa, hanya perlu ditambahan simbol topi (^) sebelum tipe datanya. Simbol topi tersebut menandahkan bahwa variabel tersebut menunjuk ke lokasi tertentu pada memori.

Anda juga dapat membuat variabel pointer bertipe record yang anda definisikan sendiri. Pendeklarasiannya adalah seperti berikut ini.

Bentuk umum :

Tipe

= <^namarecord>;

= record

:;

:;

:;

end;

Var

:;

contoh :

Type

PointMhs = ^RecMhs;

RecMhs = record

Nama : string[25];

NIM : string[10];

Alm : string[30];

IPK : real;

End;

var

datamahasiswa : pointMhs;

Varibel Biasa vs Variabel Pointer

Variabel Pointer adalah suatu variabel yang menunjuk ke alamat memori yang digunakan untuk menampung data yang akan diproses, seperti digambarkan dibawah ini:

P adalah variabel pointer yang menunjuk ke alamat memori 100 yang berisi data bertipe string “Aku”. Apabila anda ingin menambah data dengan menggunakan variabel yang berbeda, maka anda dapat mendeklarasikan variabel pointer baru misalnya Q dan R dst sehingga tampak sbb :

Untuk membedakan antara variabel pointer dengan variabel biasa, perhatikan contoh berikut :

Single Linked List

Apabila setiap kali anda ingin menambahkan data selalu dengan menggunakan variabel pointer yang baru, anda akan membutuhkan banyak sekali variabel pointer(penunjuk).

Oleh karena itu ada baiknya jika anda hanya menggunakan satu variabel pointer saja untuk menyimpan banyak data dengan metode yang kita sebut Linked List. Jika diterjemahkan, maka berarti suatu daftar isi yang saling berhubungan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :

Pada gambar diatas tampak bahwa sebuah data terletak pada sebuah lokasi memory area. Tempat yang disediakan pada suatu area memory tertentu untuk menyimpan data dikenal dengan sebutan node/simpul. Pada setiap node memiliki pointer(penunjuk) yang menunjuk ke simpul berikutnya sehingga terbentuk suatu untaian dan dengan demikian hanya diperlukan sebuah variabel pointer. Susunan berupa untaian semacam ini disebut Single Linked List. (ket: Nill tak memiliki nilai apapun. Biasanya linked list pada titik akhirnya akan menunjuk ke Nill).

Dalam pembuatan single linked list dapat menggunakan 2 metode :

v LIFO (Last In First Out), aplikasi : Stack(Tumpukan).

v FIFO (First In First Out), aplikasi : Queue(Antrian).

LIFO (Last In First Out)

LIFO adalah suatu metode pembuatan linked list, dimana data yang masuk paling akhir adalah data yang keluar paling awal. Hal ini dapat dianalogikan (dalam kehidupan sehari-hari) pada saat anda menumpuk barang, seperti digambarkan di bawah ini :

(keadaan mula-mula

adalah kosong)

Pembuatan sebuah simpul dalam suatu linked list seperti digambarkan diatas disebut dengan istilah INSERT. Jika linked list dibuat dengan metode LIFO, maka terjadi penambahan/insert simpul di belakang.

PROSEDURE INSERT

Istilah insert berarti menambahkan sebuah simpul baru ke dalam suatu linked list. Berikut di bawah ini adalah penggalan listing prosecure insert untuk LIFO berserta contoh dan penjelasan cara kerjanya.

Penggalan deklarasi tipe data dan variabel di atas ini akan dipakai pada penjelasan procedure-procedure selanjutnya.












Penggalan procedure INSERT untuk LIFO